Followers

Tuesday, October 19, 2010

Apakah Itu Rukun Islam & Rukun Iman ?

Assalammualaikum,

Mari kita sama-sama tahu apakah Rukun Islam & Rukun Iman:

Rukun Islam ada lima (5) perkara :
(1) Mengucap dua kalimah syahadat
(2) Sembahyang lima waktu
(3) Berpuasa sebulan dalam bulan Ramadhan
(4) Menunaikan haji ke Baitullah (Mekah)
(5) Menunaikan zakat

Rukun Iman ada enam (6) perkara :
(1) Beriman kepada ALLAH SWT
(2) Beriman kepada Malaikat-malaikat
(3) Beriman kepada Kitab-kitab
(4) Beriman kepada Rasul-rasul
(5) Beriman kepada Hari Kiamat
(6) Beriman kepada Qada dan Qadar
 

Siapakah Idola Kita Di Agama Islam ?

Tahukah Anda dengan ST12, Ungu, Dewa, atau .. Luna Maya ? So pasti donk. Demikian juga dengan sederetan nama artis yang lain. Siapa yang tidak mengenal mereka akan dikatakan sebagai orang yang ketinggalan zaman, alias ‘nggak gaul gitu loch.

Idola, itulah ungkapan untuk seseorang yang dijadikan dambaan. Ada American Idol, Indonesia Idol, dan siapa tahu nanti akan ada istilah baru yaitu Syubban Idol (siapa yang mau daftar..?)

Dunia Idola memang sudah memasuki sudut-sudut kehidupan kita. Tanpa kita sadari, kita bisa tahu begitu banyak artis, penyanyi dengan lagu-lagu mereka yang melenakan hati. Bahkan, dengan serentetan gosip di sekeliling kehidupan mereka, jauh melebihi pengetahuan kita tentang keadaan di lingkungan sekitar kita sendiri.

Idola memang memiliki pengaruh terhadap para fans, sampai-sampai terkadang kita melihat ada orang yang berteriak histeris, bahkan bisa pingsan ketika melihat Idolanya. Sebuah hal yang kadang membuat kita bertanya, mengapa bisa seperti itu ya ?

Coba, kita bertanya pada diri kita sendiri, sebenarnya apa hubungan kita dengan mereka para Idola tersebut.
Apakah mereka saudara kita, teman atau tetangga kita. Atau apa yang sudah mereka berikan untuk kita, sampai-sampai kita harus mengidolakan mereka?

Kalau kita mau jujur pada diri sendiri, ternyata kita tidak punya hubungan apa-apa dengan mereka. Padahal banyak sekali di luar sana orang-orang yang memiliki hubungan yang sangat dekat degan kita tetapi kita lupa atau tidak tahu sama sekali tentang mereka.

Mari .. Untuk sejenak kita diam dan introspeksi diri masing-masing..

Kita kenal nama-nama artis, tetapi kita tidak tahu nama keluarga Rasulullah.

Kita tahu gosip kehidupan bintang film, tetapi kita buta akan sejarah kita sebagai umat Islam.

Kita hafal lagu-lagu band, tetapi kita tidak hafal Juz Amma, apalagi untuk hafal Al-Quran segluntung..

Kita bisa dengan mudah membeli kaset, poster atau apa saja yang berhubungan dengan idol, tetapi kita tidak pernah membeli buku-buku agama.

Kita betah duduk berjam-jam menonton Termehek-mehek di televisi, tetapi untuk duduk membaca dan mengkaji penngetahuan agama, rasanya .. males ..

Dan.. dan .. masih banyak lagi hal yang sebenarnya sungguh sebuah ironi.
Satu hal yang pasti, bahwa kelak ketika hari kiamat telah tiba, tak ada satu orang yang peduli dengan orang lain. Semuanya hanya memikirkan diri sendiri. Mereka yang kita idolakan pun tak akan ingat, apalagi mampu menolong kita. Bahkan, para Nabi pun hanya bisa berucap, “nafsi-nafsi” (sendiri-sendiri)

Namun … Di saat semua sedang sibuk memikirkan diri sendiri dan tiada peduli dengan orang lain, ada seseorang yang selalu peduli dan memikirkan nasib kita, dengan rasa cinta dan kasih sayang yang berlimpah.

Beliaulah … Baginda Rasulullah, yang tak henti-hentinya memanggil “ummati-ummati” (umatku-umatku) ..

Kita .. manusia-manusia hina, yang lemah tiada berdaya, selalu dipikirkan dan dicemaskan oleh Rasulullah.

Kita yang tidak tahu dengan sejarah Rasulullah, tak kenal dengan keluarga dan para sahabat beliau, tetapi Belaiu-lah yang akan memanggil nama kita di hari kiamat.

Kita yang sering kali malas beribadah, jarang membaca ayat-ayat Al-quran dan lebih suka melantunkan lagu-lagu, namun justru Rasulullah-lah yang akan datang menolong kita.

Kita yang di dunia ini .. sering melupakan Rasulullah, melalaikan ajarannya, tetapi justru beliau-lah yang selalu memikirkan kita.

Kita yang tak pernah berusaha meneruskan perjuangan Rasulullah, tetapi Rasulullah-lah yang berjuang membela kita di hadapan Allah.

Adakah kita merasa pantas untuk semuanya ..?

Adakah rasa malu yang terbersit dalam hati kita .. ?

Adakah keinginan kita untuk membalas rasa cinta dan kasing sayang Rasulullah kepada kita .. ?
Allahumma Sholli ‘ala Sayyidina wa Maulana Muhammad wa Alihi wa Shohbihi wa Sallim.
Astaghfirullah wa Atubu ilaih ..

Adakah Allah Memaafkan Orang Yang Berdosa ?

183
(Kepada setiap jiwa yang terkadang masih merasa ragu akan cinta-NYA. Tundukkan kepalamu, pejamkan matamu, dan biarkan hatimu mengembara mencari secercah cahaya-NYA…)
Bismillahirrahmaanirrahiim.

Sebuah kata tidak akan sanggup menerjemahkan setiap nikmat yang diberikan Allah untuk kita. Dan nikmat itu ialah iman dan Islam. Tidak ada yang lebih membahagiakan kecuali berada dalam pelukan ke-Islaman. Pun tidak ada yang lebih menyakitkan selain kehilangan keimanan dari hati. Inilah kuasa Allah. Bukan kita yang menjaga keimanan dan keislaman itu agar tetap berada dalam kondisi “aman”. Melainkan hanya Allah, hanya Dia saja yang Maha Menjaga Hati.

Mari sejenak kita hitung-hitungan nikmat Allah.

Tangan kita, diberikan oleh Allah secara gratis. Tapi berapa harganya jika kita ingin membeli satu tangan? Jutaan? Milyaran?

Jantung kita, diberikan oleh Allah secara gratis. Tapi adakah yang mau menjual jantungnya seharga jutaan atau bahkan trilyunan sekalipun?

Udara diberikan oleh Allah dengan gratis. Setiap saat, di manapun, kita bisa menghirup udara cuma-cuma.

Tapi pernahkah kita berpikir tentang tabung oksigen bagi penderita penyakit paru-paru? Satu tabung oksigen saja, harganya sudah ratusan ribu. Berapa harga untuk kita bernapas dengan tabung oksigen selama sebulan?

Tangan, kaki, jantung, udara, air, mata, telinga, semua itu diberikan oleh Allah secara gratis. Baik kita taat maupun durhaka kepada-NYA.

Sudah dilakukan jua hitung-hitungan nikmat Allah, hati ini masih juga merasa ragu. Ada apa gerangan? Bagaimana sebenarnya sikap Allah terhadap hamba-hamba-NYA? Inilah beberapa dari sikap Allah kepada kita. Yang semuanya itu terangkum ke dalam asmaul husna-NYA.
1. Allah Kasih kepada SEMUA hamba-NYA (Ar Rahmaan)
Sesungguhnya Allah Maha Pengasih kepada semua hamba-NYA tanpa kecuali. Ketika seorang hamba taat kepada Allah, ketika seorang hamba durhaka kepada Allah, Dia tetap mengasihi hamba-NYA. Apapun yang kita lakukan, sikap Allah tetap kasih kepada kita.

2. Allah Cinta dan Sayang kepada hamba-NYA yang terpilih (Ar Rahiim)
Meskipun kasih Allah bisa didapatkan oleh semua hamba, namun hanya hamba yang terpilih saja yang berhak mendapatkan cinta-NYA. Siapakah hamba yang terpilih itu? Mereka adalah yang tersebut dalam ayat-NYA: “…mereka mencintai Allah dan Allah pun mencintai mereka.”
Setiap hamba berlomba-lomba untuk mendapatkan ridho dan cinta-NYA. Meninggalkan kesenangan dunia untuk kesenangan akhirat yang jauh lebih abadi. Maka Allah pun tidak akan menyia-nyiakan mereka. Allah tidak pernah mendzalimi hamba-NYA. Allah telah membeli dunia mereka…untuk kemudian diganti-NYA dengan surga yang kekal abadi. Itulah sikap Allah memperlakukan hamba-NYA.

3. Allah selalu membagikan rizqi kepada semua hamba-NYA (Ar Razzaq)
Setiap jiwa yang hidup pasti mempunyai bagian rizqi dari Allah. Bahkan bayi yang baru lahir pun pasti memperoleh rizqi. Allah Adil dalam memperlakukan hamba-NYA. Tanpa pilih-pilih, tanpa hitung-hitungan. Semua rizqi-NYA ia berikan CUMA-CUMA.

4. Allah senantiasa membukakan pintu rahmat-NYA untuk semua hamba yang meminta (Al Fattah)
Sesungguhnya Allah sangat menyukai rintihan hamba-NYA yang menyebut nama-NYA. Allah menyukai suara seorang hamba yang mengadu kepada-NYA. Dan setelah itu, Allah pun membukakan pintu-NYA.
Sungguh, ketuklah pintu Allah, maka kau pun akan mendapati-NYA menyambut kedatanganmu. Jika kau merangkak, Allah mendekat dengan berjalan. Jika kau berjalan, Allah mendekatimu dengan berlari. Begitu seterusnya. Hingga keberadaan Allah lebih dekat dari urat nadi kita.
Selalu…selalu…dan selalu. Allah selalu membukakan pintu rahmat-NYA.

5. Allah selalu membuka pintu maaf untuk hamba-NYA jika ia bertaubat (al Ghaffuur)
Apa yang terjadi ketika kita berbuat salah satu kali terhadap sahabat kita? Dimaafkan. Apa yang terjadi ketika kita berbuat salah dua kali? Dimaafkan juga. Apa yang terjadi jika salah kita tiga kali? Mungkin masih dimaafkan. Tapi bagaimana jika kita berbuat salah berkali-kali? Tentunya sulit bagi sahabat kita untuk selalu memaafkan kita.

Tapi hal itu tidak berlaku bagi Allah.
Satu kali, dua kali, tiga kali, sepuluh kali, bahkan seratus kali pun kita berbuat salah, Allah pasti memaafkan kita. Allah membuka pintu maaf-NYA selama nafas kita belum selmpai di tenggorokan.
Ketika seorang hamba berbuat dosa pada siang hari, maka Allah akan membentangkan ampunan-NYA pada malam harinya.
Ketika seorang hamba berbuat dosa pada malam hari, maka Allah akan membentangkan ampunan-NYA pada siang harinya.
Begitu setiap hari. Sehingga Allah berfirman: “Lakukanlah sesuka hatimu. Aku akan mengampunimu.” (hadits)

Itulah lima asmaul husna Allah. Hanya lima yang saya paparkan. Tapi subhanallah! Sikap Allah begitu baiknya kepada kita, begitu pemurahnya kepada kita, begitu pemaafnya kepada kita. Apa lagi yang masih kita ragukan duhai sahabatku?
“Wahai jiwa yang tenang…
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridho dan diridhoi-NYA.
Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-KU
Dan masuklah ke dalam surga-KU…”

Monday, October 18, 2010

Syukur,Kita Agama Islam

Ada satu anugerah yang jarang disyukuri manusia. Biasa yang kita dengar. Si pelajar bersyukur dengan markah peperiksaan yang cemerlang. Si suami soleh bersyukur mendapat isteri solehah. Si ibu bersyukur di kurnia anak-anak yang bijak pandai. Si peserta Akademi Fantasia juga bersyukur apabila bergelar juara.

Pendek kata, di dunia ini manusia akan bersyukur apabila mendapat perkara yang diingini. Namun satu perkara yang mungkin lupa disyukuri oleh kebanyakan manusia adalah nikmat lahir sebagai seorang Islam. Apabila lahir saja, kita diazankan, nama pula diberi berbin dan berbintikan bapa, tandanya kita seorang yang beragama Islam.

Namun adakah semua manusia mengamalkan gaya hidup sebagai Islam? Adakah semua manusia mengamalkan gaya hidup seiring dengan penyaksian shahadah yang menjadi kunci keislaman mereka? Berapa ramai orang Islam yang masih menari terlompat-lompat di pusat hiburan. Berapa ramai wanita Islam yang mengandung anak luar nikah. Berapa ramai pasangan Islam yang membuang anak hasil hubungan terlarang. Berapa ramai orang Islam yang masih meneguk arak ketika mengalami tekanan. Lihat, dengar dan renunglah dengan hati, adakah itu tanda kesyukuran kita dengan anugerah dilahirkan sebagai seorang Islam.

Lihatlah manusia yang tiada agama. Mereka berjaya dalam kehidupan. Rumah besar, pangkat besar, pendek kata semua yang diimpi menjadi nyata. Namun alangkah sedih melihat mereka bertindak apabila tertekan. Ada yang terjun bangunan. Ada yang terjun landasan kereta api. Kalau difikir, mana mungkin orang berpelajaran tinggi sanggup mengambil jalan semudah itu sebagai penyelesaian kepada tekanan diri. Yang jelas disitu, mereka tiada tempat mengadu. Mereka tidak tahu dimana mahu mengadu.

Cukup berbeza dengan orang Islam. keindahan Islam itu jelas dan nyata. Kita punya Allah, Tuhan yang Maha Esa sebagai tempat mengadu. Tidakkah kita renung kembali. Walaupun setiap hari melakukan dosa, setiap hari membuat Allah murka, tapi jika kita menadah tangan berdoa dengan yakin, Allah pasti kabulkan permintaan kita. Kita sedih, Allah memujuk. kita gembira Allah mengingatkan.
Saat kita rasa kita tak mampu, Allah pujuk hati kita;
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma’aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”(2:286)

Saat kita rasa dalam dilema, nak belajar ke tak pergi usrah. Report banyak ni. Mana sempat nak siap.Allah bantu kita memilih;
“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”(58:11)

Saat kita rasa lemah, banyak tenaga, masa dan wang dilabur dalam medan dakwah, Allah memujuk dan meyakini kita lagi;
“(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.”(61:11)

Saat kita rasa dosa menggunung. Seakan-akan tiada lagi peluang pengampunan, Allah meyakinkan kita dalam kalamNya;
“Maka barangsiapa bertaubat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(5:39)

Banyak sekali janji Allah dalam kalamNya. Jika hidup benar-benar berpandu kepada Al-Quran ini, subhanallah.  Pasti yang sedih tidak dirintih, yang gembira tidak dirai berlebih-lebihan. Malah dalam solat lima waktu setiap waktu solat, sekurang-kurangnya lima kali sehari kita ulang doa-doa yang sama dalam surah Al-Fatihah. Betapa kita mengaku Allah s.w.t Tuhan sekalian alam, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang,Yang menguasai hari pembalasan. Betapa kita mengaku hanya Allah tempat kita sembah dan meminta pertolongan. Betapa kita memohon Allah tunjuki kita jalan yang lurus. Lengkap, melingkungi keseluruhan kehidupan kita. Namun kadang-kadang tidak termampu untuk menghayati doa-doa dalam solat kerana kadang-kadang dalam solatlah kita teringat mana kita letak barang yang kita tak jumpa, dalam solat jugalah kita terfikir nak makan apa lepas solat. Macam-macam gangguan syaitan yang hinggap. Hakikatnya syaitan memang makhluk yang kuat berusaha, berusaha menyesatkan manusia.Iman didada sebagai senjata penyelamat manusia dari mengikut hasutan syaitan yang membawa ke neraka jahanam.
Sekarang nilai kembali. Mengapa kita merungut apabila kita sedih? Mengapa mudah sangat perasan diri bagus apabila berjaya? Mengapa mudah sangat mencari dan mencela kesilapan orang lain? Mengapa susah sangat mengingati Allah setiap masa? Mengapa susah sangat nak belajar untuk bantu agama Allah? Mengapa berkira sangat masa dengan Allah s.w.t?

Allah Maha Penyayang. Allah Maha Pengampun. Allah Maha Mendengar doa hambaNya. Semua yang indah hanya ada pada Allah s.w.t. Tidakkah terdetik perasaan malu walau sedikit kepada Allah apabila terlalu banyak nikmatnya tidak kita syukuri. Macam muka tak malu saja guna pemberian Allah tanpa bersyukur. Syukur itu bukan sekadar ucapan dibibir, syukur itu hadir bersama-sama kerendahan hati selaras dengan perbuatan mensyukuri.
Bersyukurlah kita orang Islam. Bersyukurlah kita ada Dia tempat mengadu.
“ ……Sesungguhnya solatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya kerana Allah”